Hujan Mencari Cinta

Hujan Mencari Cinta
Bibirku hanya merapat diam ketika hujan datang dan menyapaku
Mataku hanya terpejam muram ketika angin mendekat dan meraihku
Didekapnya setangkai mawar merah yang baru dipetik, …….
Dipetik dari tanah kosong di tengah kota.
“Ini untukmu” serunya,
Tapi aku hanya diam tanpa mempedulikannya.
Dia buang bunga mawar yang terabai
Dan berlari sembari menutup wajah dengan kedua telapak tangannya
Ke dalam rumah diantara bangunan gedung megah.
(baca juga : Terserah Pada pemilik Hati)
Ku berjalan tanpa peduli pada sang hujan.
Menuju rumah tua yang dikerumuni titik air hujan …….
Menari-nari menyambut senja yang temaram
Ada rindu tersimpan dibalik dinding kamar tua
Ada huajn datang mencari cinta
Lewat genteng rapuh yang tertunda
Angin meniup mengucap rindu
Berharap datang atap rumbia
(Baca juga Puisi lain pada : Termotivasi oleh Pahlawan Bangsa)
Engkau masih menyimpan cinta pada asap yang mengepul dibalik gunung
Hujan masih mengharap cinta
Engkau tau, hujan itu adalah dia
Dia yang menungguku sejak sepuluh tahun yang lalu
Namun kini pasrah pada sang waktu.
Hujan Mencari Cinta dalam balutan asa
Adakah hujan dan angin bersapa pada cinta
Itulah postingan puisi kami tentang Hujan Mencari Cinta yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini dengan harapan semoga kita dapat mengambil hikmah yang terkandung dalam puisi tentang Hujan Mencari Cinta diatas. (Baca juga puisi lain dalam versi Bahasa Inggris pada : Give Everything Forever Love)
3 Comments