Elegi Anak Jalanan

Elegi Anak Jalanan
Elegi Anak Jalanan
Bertubuh kurus dan pakaian kumal
Beralas kaki telanjang tanpa sepatu atau sandal
Berkeliaran diantara keramaian jalan
Berjalan untuk mendapatkan belas kasihan
Dari orang-orang yang sibuk dengan berbagai urusan
Terkadang mengemis di setiap lampu merah
Demi sesuap nasi untuk tubuh yang lemah
Terkulai lemas berpakaian seadanya
Menyusuri pelosok kota metropolitan
(Baca juga : Nyanyian Alam yang Syahdu)
Suara klakson dan bau asap mobil yang bising dan pengap
Harus mereka taklukan untuk mempertahankan sebuah kehidupan
Walau badan terasa lelah, penat dan keringat bercampur
Tapi tak pernah dihiraukan ataupun difikirkan
Mungkin juga dengan pendidikan
Tak terlintas sedikitpun dalam hati mereka
(Baca juga artikel lain pada : Buah dari Kesabaran dan Kerajinan)
Walaupun Undang Undang anak jalanan telah diterbitkan
Tapi mengapa mereka hidup dalam keterbelakangan
Mereka bergelut dengan dunia yang kejam
Hanya untuk mencari makan,
Bukan seperti anak lain yang mencari pendidikan
Lalu bagaimana dengan cita – cita mereka?
Apakah mereka tanpa cita – cita?
(Baca juga artikel lain pada : Ku Tunggu Kedatangan Jodohku)
Mereka juga anak manusia,
Yang punya tanggung jawab sebagai penerus bangsa
Yang harus diperjuangkan masa depannya
Adakah kita hirau kepadanya?
Itulah postingan puisi tentang Elegi Anak Jalanan yang dapat kami bagikan dalam kesempatan kali ini. Apapun persepsi tntang isi puisi yang anda tangkap, itu terserah anda karena kami hanya berharap semoga postingan puisi tentang Elegi Anak Jalanan diatas dapat menghibur kita semua dan kita dapat mengambil isi puisi diatas. (Baca juga artikel lain pada : Soal UNBK Matematika SMP)
One Comment