Asa Berontak Melawan Tradisi

Asa Berontak Melawan Tradisi
Aku merebahkan kepenatan dalam renungan,
Lama terpaku,
Detak jantung tak menentu,
Asa sekedar menggantung
Dalam kebisingan benak tak karuan,
Dalam lakon lampau yang mengambang
Di antara kepulan asap hitam,
Yang mustahil berubah putih,
Yang tak mungkin kembali berpadu,
Di sini,
Semua tak peduli,
Semua abai,
Semua acuh,
(Baca juga : Terbang Bagai Burung Camar)
jJwaku pasrah
Lalu pikiranku payah,
Tiada rasa yang kunyala,
Aku tak ingin ada di sini,
Aku ingin menjauh dari kepenatan ini
Lama,
Aku tak beranjak,
Tubuhku tertancap kaku,
Batinku terpaku beku
Naluriku membubung ke seberang,
Anganku bergerak melayang
Tepat setelah ode kulepas,
Tepat setelah sonata kugubah,
Pijakanku basah,
Nadiku kelu,
Jasadku layu,
Tubuhku kaku
Kata hati itu meluncur deras …….
Asa Berontak Melawan Tradisi
Yang telah membelenggu hati.
Itulah postingan puisi tentang Asa Berontak Melawan Tradisi yang dapat kami bagikan untuk kali ini. Apapun persepsi tntang isi puisi yang anda tangkap, itu terserah anda karena kami hanya berharap semoga postingan puisi tentang Asa Berontak Melawan Tradisi diatas dapat menghibur kita semua. (baca juga : Renungan Untuk Wanita Muda)